Jelas kaedah mengeja lambat sebab kena masuk “gear reverse”. Untuk perkataan pendek, oklah lagi. Tapi untuk perkataan yang lebih panjang seperti 'menyeronokkan'? Mari kita cuba. Susahkan?Kena pandai pecah-pecahkan perkataan dan eja dulu. Bila sampai waktu untuk membaca perkataan tersebut,kanak-kanak dah lupa apa yang disebut mula-mula.
Belajar Membaca Pra Sd Websites Blocked. 1/8/2018 0 Comments Banyak cara yang dapat dilakukan agar anak sekolah dasar (SD) kelas 1 dapat dengan mudah belajar membaca permulaan. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar anak SD kelas rendah dapat dengan mudah belajar membaca permulaan adalah dengan menggunakan teknik ALBA (Abjad Langsung Baca).
Cuba bayangkan kanak-kanak berumur 4 tahun menggunakan kaedah ini untuk belajar membaca. Boleh bukan tak boleh boleh, Cuma masa yang di ambil lama berbanding menggunakan kaedah fonik.Merangkak-rangkak membaca & membebankan memori.
Bagaimana pula dengan Kaedah Sukukata? Bagi saya Kaedah Sukukata lebih kurang sama dengan Kaedah Mengeja. Kaedah Sukukata lebih mudah sedikit kerana tidak perlu mengeja pola sukukata terlebih dahulu. Dan bunyi huruf yang diajar dalam Kaedah Sukukata hanyalah huruf vokal aeiou sahaja. Seterusnya pelajar masih lagi perlu menghafal beratus-ratus pola sukukata terbuka & tertutup. Tak kiralah teknik apa yang digunakan, laguke, mimik muka ke, selagi kena hafal beratus pola, kaedah tersebut akan membawa kepada, buta huruf, lambat membaca dan tak minat membaca.
S oftware Interaktif Membaca Pra SD /Usia Dini. yang akan kami perkenalkan ini adalah suatu cara agar anak bisa cepat dan mudah belajar membaca melalui berbagai latihan dan permainan. Dengan sentuhan IT, menggunakan multimedia, anak dapat belajar membaca secara interaktif menggunakan media komputer, sehingga anak dapat belajar secara bebas, berulang-ulang tanpa adanya batasan waktu. Ia dapat belajar kapan saja baik dengan arahan orangtua maupun mandiri. Program ini memadukan tulisan, suara, gambar secara animasi dan melalui permainan. Dengan harapan bisa menarik anak dan tidak cepat bosan.
Dengan cara ini anak bisa belajar dan juga bermain. Materi dimulai dengan perkenalan huruf “Alphabet” (a-z), memadukannya dalam bentuk suku kata dan kata. Pola yang digunakan adalah a-i-u-e-o, ba-bi-bu-be-bo sampai za-zi-zu-ze-zo melalui tombol (button) yang sudah disediakan. Tombol tersebut digunakan untuk merangkai kata atau kalimat yang bermakna. Ini akan membangkitkan kreatiitas anak. Bagi orang tua dalam mengarahkan anak sudah dibuat panduan (help) dan juga daftar kata bermakna yang setiap saat bisa ditampilkan dan disembunyikan. Kata yang dapat dirangkai si anak, dapat dimulai dari abaca za, ibici zi, ubucu zu, ebece ze, sampai oboco zo.
Tentu saja pada akhirnya si anak akan belajar perpaduan kata atau kalimat secara keseluruhan. Disediakan kanvas untuk belajar menulis huruf dan pola penulisannya. Permainan puzzle mulai a ba za sampai o bo zo adalah media agar anak juga belajar membaca melalui permainan.
Setiap tombol yang ditekan diisi dengan suara yang terkait, sehingga secara tidak langsung anak sudah belajar bagaimana membaca huruf yang muncul. Juga permainan lainnya mengandung tujuan yang sama, yaitu agar anak bisa membaca. Oleh karena itu, setiap permainan yang ada mengarahkan si anak untuk mngenal dan berlatih membaca.
Program ini cocok digunakan terutama untuk anak usia pra SD. Kreativitas anak dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan program. Bila dibandingkan dengan belajar membaca melalui buku tentu saja program ini banyak memiliki keunggulan. Orangtua cukup membimbing/mengarahkan anaknya atau bahkan anak dapat belajar secara mandiri. Program Membaca Tk.
Dasar dibuat secara berbeda dibandingkan program Membaca Pra SD (versi permainan). Software Membaca tk. 1 (BacaV1) dibuat sebagai materi dasar sebelum melanjutkan ke Software Membaca tk. Dalam software ini, berlatih membaca fokus pada materi baca yang sudah dipersiapkan seperti membaca dengan sistem iqra.
Konten program menampilkan kumpulan kata-kata dan kalimat yang dibagi dalam beberapa Sub Menu Pelajaran dari 1 sd. Khusus pelajaran 25 memuat refleksi keseluruhan materi pelajaran yang dibuat untuk melihat tingkat keberhasilan si anak setelah berlatih membaca dari materi 1 s.d. Dengan demikian, apabila anak sudah bisa membaca materi pelajaran 25 (a-z) dengan lancar maka dapat dilanjutkan ke software program ““. Materi yang disajikan berdasarkan pertimbangan bahwa anak setelah menyelesaikan program ini akan mampu membaca tingkat dasar sebelum masuk pada materi membaca tingkat lanjut. Semua kualifikasi yang dibutuhkan untuk bisa membaca tk.
Dasar sudah disusun secara lengkap. Penyajian mudah diikuti oleh anak, karena dimulai dari materi yang sederhana menuju yang kompleks. Materi disajikan secara bertahap dari pelajaran 1 sd. Materi yang sudah dipelajari pada pelajaran sebelumnya dimunculkan lagi pada pelajaran berikutnya dengan beberapa tambahan materi yang baru. Dengan demikian, anak tidak akan kesulitan memahami materi berikutnya kalau materi sebelumnya sudah dipahami. Demikian pula, pembedaharaan dan kemampuan anak membaca akan terus bertambah secara bertahap, karena penyajiannya yang bertahap dari pelajaran 1 hingga pelajaran 25. Dalam setiap pelajaran (dimulai pelajaran 2) disajikan juga materi kalimat.
Tentu saja kompleksitasnya semakin meningkat pada pelajaran berikutnya. Materi yang disajikan diisi dengan suara. Ketika anak menekan materi (yang disajikan dalam bentuk kata atau kalimat), maka akan terdengar suara. Suara ini bisa dihidupkan atau dimatikan (tombol ON/OFF) termasuk suara background (ON/OFF), tergantung kebutuhan. Selain suara, dimunculkan juga gambar animasi yang terkait dengan materi yang ditekan.
Ketika anak menekan tombol materi yang disajikan (kata/kalimat), maka di bagian bawah kotak materi akan dimunculkan paduan suku kata yang terkait dalam pola bab-bib-bub-beb-bob. Hal ini untuk menjadi petunjuk dan sekaligus mengingatkan anak akan adanya perubahan sesuai pola tsb. Termasuk bunyinya (akan terdengar suara apabila tombol pola ini ditekan).
Bila dibandingkan dengan belajar membaca melalui buku tentu saja program ini banyak memiliki keunggulan. Orangtua cukup membimbing/mengarahkan anaknya atau bahkan anak dapat belajar secara mandiri. Penyajian mudah diikuti oleh anak, karena dimulai dari materi yang sederhana menuju yang kompleks. Materi disajikan secara bertahap dari pelajaran 1 sd. Materi yang sudah dipelajari pada pelajaran sebelumnya dimunculkan lagi pada pelajaran berikutnya dengan beberapa tambahan materi yang baru. Dengan demikian, anak tidak akan kesulitan memahami materi berikutnya kalau materi sebelumnya sudah dipahami.
Demikian pula, pembedaharaan dan kemampuan anak membaca akan terus bertambah secara bertahap, karena penyajiannya yang bertahap dari pelajaran 1 hingga pelajaran 26. Dalam setiap pelajaran (dimulai pelajaran 2) disajikan juga materi kalimat.
Tentu saja kompleksitasnya semakin meningkat pada pelajaran berikutnya.